Kamis, Maret 05, 2015

Perbedaan Demam Berdarah dan Tipus

Penyakit Demam Berdarah (DB) dan Tipus hampir memiliki ciri-ciri yang sama. Bahkan, kadang orang tidak bisa membedakan gejala-gejala yang timbul, apakah itu DB atau tipus. Padahal, jika kita salah dalam mendiagnosa dan menangani kedua penyakit tersebut, bisa-bisa menyebabkan kematian. Lantas bagaimana caranya membedakan kedua penyakit tersebut? Berikut ulasannya untuk Anda.

Penyebab 

Demam Berdarah 

Penyebab penyakit Demam Berdarah (DB) ini adalah virus Dengue, aedes aegypti. Nyamuk ini biasa menggigit pada siang hari. Nyamuk yang mengisap darah dari penderita DBD kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan menyebabkan orang tersebut menderita Demam Berdarah. Sehingga penyakit ini disebut juga dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Ada 4 jenis Virus Demam Berdarah, itulah sebabnya pada beberapa kasus pebderita Demam Berdarah yang satu menunjukkan gejala yang berbeda dengan penderita Demam Berdarah lainnya. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk.



Tipus

Penyebab penyakit tipus adalah bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang cepat pada tempat-tempat yang kotor. Penyebarannya dibantu oleh serangga-serangga pembawa bakteri seperti lalat atau serangga lainnya. Sehingga, jika lalat atau serangga pembawa bakteri ini hinggap pada makanan atau minuman dan kita memakan atau meminumnya, kita bisa terkena tipus.

Bagian Yang Diserang 

Demam Berdarah

Jika virus Demam Berdarah ini sudah masuk ke dalam tubuh, maka bisa menyebabkan terjadinya pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik merah yang biasa muncul pada penderita menunjukkan adanya pendarahan dalam tubuhnya. Jika sudah parah, pendarahan dapat terjadi pada organ-organ penting yang dapat menyebabkan kematian.

Tipus
Bakteri tipus menyerang usus sehingga menyebabkan luka pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati, limpa dan kantung empedu.

Gejala

Demam Berdarah
Gejala yang timbul pada penderita DB adalah:
  1. Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
  2. Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang air atau muntah.
  3. Muncul bintik-bintik merah. Gejala ini mungkin tidak muncul jika demam yang dialami baru sebentar. Cara melihat bintik merah ini dengan tes tourniquet yaitu dengan menjepit pembuluh darah mirip seperti saat Anda hendak memeriksa tekanan darah. Setelah tahap ini, biasanya bintik merah akan terlihat.
  4. Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali. Pada masa ini sebaiknya berhati-hati agar tidak menganggap sudah sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.
Tipus 
Gejala yang terjadi pada tipus adalah:
  1. Awalnya, demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus meningkat bertahap sampai > 38 derajat Celcius.
  2. Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Inilah yang membedakan demam tifus dengan demam pada demam berdarah.
  3. Nyeri perut dan diare.
  4. Batuk dan sakit tenggorokan.

Pemeriksaan 

Demam Berdarah 
Lakukan pemeriksaan jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya < 100.000/ul, seseorang akan didiagnosis mengalami Demam Berdarah. Tetapi, jika demam baru satu hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti ini, Anda dapat berkunjung kembali ke dokter untuk memeriksa jumlah trombosit jika masih mengalami demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jadi, jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue berarti Anda mengalami Demam Berdarah. 

Tipus 
Lakukan tes Widal untuk mengetahui apakah Anda terkena tipus atau tidak. Yang diperiksa pada tes ini adalah apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti Anda menderita tipus. Selain itu, juga bisa dengan memeriksa tinja penderita karena pada tinja penderita tipus mengandung bakteri Salmonella typhi.

Pengobatan 

Demam Berdarah 
Secara medis, belum ditemukan obat khusus untuk mengobati penderita Demam Berdarah karena belum ada vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan infus sehingga daya tahan penderita lebih kuat. Tidak ada pantangan makanan untuk penderita Demam Berdarah ini.

Tipus
Bentuk pengobatan tipus ini biasanya dengan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa kerja usus yang sedang sakit. Nasi tim atau bubur menjadi makanan yang dikonsumsi penderita. Hindari juga makanan yang asam dan pedas.

Pencegahan 

Demam Berdarah 
Cara pencegahannya tentu saja dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang merupakan sarana penularan demam berdarah, yakni dengan melakukan gerakan 3 M. Yang dimaksud gerakan 3 M adalah Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.

Tipus 
Pencegahan tipus bisa dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga bakteri tipus tidak dapat berkembang biak. Selain itu juga pilihlah makanan dan minuman yang bersih untuk dikonsumsi.

Kesehatan itu mahal harganya. Untuk itu, kita harus selalu menjaga kesehatan dengan cara menjaga kebersihan disekeliling kita, entah kebersihan makanan, kebersihan rumah, dan kebersihan lainnya disekitar kita. Dengan ulasan diatas, semoga bisa membuat Anda tahu mana yang merupakan penyakit DB mana yang tipus, sehingga tidak terjadi kekeliruan yang bisa menyebabkan salah dalam penanganan dan menyebabkan kematian.

Terimkasih....!!! Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Sahabat Sehatku semua

Tidak ada komentar :

View My Stats